Empat Turbin Kincir PLTB Mulai Hasilkan Listrik
Sebanyak empat dari 30 turbin kincir angin di kawasan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi dan Desa Lainungan, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan mulai menghasilkan listrik.
Listriknya juga mulai masuk ke jaringan PT PLN, sedangkan kincir lain masih terus diuji coba, kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rida Mulyana di Makassar, Kamis (8/2/2018).
Usai menyerahkan 698 unit aset termasuk puluhan pembangkit listrik kepada 30 pemerintah daerah yang dipusatkan di Makassar, Rida Mulyana berharap agar seluruh turbin kincir angin di PLTB yang ada segera menghasilkan listrik.
"Harapan kami tahun ini semuanya bisa menghasilkan listrik," katanya kepada wartawan.
PLTB itu merupakan pembangkit listrik angin terbesar di Indonesia yang akan dioperasikan secara komersial. PLTB ini memiliki kapasitas 75 megawatt (MW) yang merupakan, pembangkit ramah lingkungan ini terdiri atas 30 turbin kincir angin yang masing-masing berkapasitas 2,5 MW.
Model turbin yang digunakan dari Gamesa Lolica Corporation pada menara baja setinggi 80 meter dengan panjang baling-baling 57 meter. Proyek dengan investasi sekitar 150 juta dolar AS dioperasikan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi.
Beroperasinya PLTB ini akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari sedikit negara di Asia yang mempunyai pembangkit bertenaga angin setelah Jepang, China, dan Korea. Pemerintah optimistis mencapai target energi terbarukan 23 persen pada 2025.
Indonesia memiliki potensi energi angin mencapai 1,8 gigawatt (GW). Daerah yang berpotensial untuk dikembangkan adalah Indonesia bagian timur, seperti Papua, Maluku, dan Sulawesi Selatan. Pemerintah juga akan membangun PLTB di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
PLTB di Sidereng Rappang dan Jeneponto dibangun oleh investor swasta dan tidak menggunakan uang negara.
Tidak ada komentar: