Nikah Hemat Tapi Tetap Romantis, Lakukan 2Hal Ini!
JAKARTA - Etiket atau prinsip kesopanan juga berlaku dalam hal keuangan. Jangan sampai hanya karena tidak paham, kamu bermasalah dalam pergaulan karena uang.
Uang sering menjadi sumber konflik antar pribadi yang berbahaya. Tidak sedikit pasangan suami istri yang bercerai karena masalah uang. Banyak pula hubungan persaudaraan yang pecah karena urusan duit. Antar teman juga sering yang terjebak perang dingin gara-gara masalah uang.
Uang memang bisa jadi hal sensitif bila kita kurang paham bagaimana berperilaku yang tepat sehubungan dengan urusan duit. Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak etiket atau prinsip kesopanan terkait uang yang sering kita remehkan. Padahal, bila kita selalu memahami apa saja prinsip kesopanan perihal uang, niscaya konflik gara-gara duit bisa kita hindari.
Berikut ini 4 etiket keuangan yang sering diabaikan menurut riset Halomoney:
1. Utang adalah utang, harus dibayar
Sering terjadi pertemanan menjadi dingin karena urusan utang piutang seperti ini. Banyak kalangan yang mengeluhkan ketika pihak yang berutang justru bersikap lebih galak ketimbang yang memberi pinjaman. Tentu ini tidak perlu terjadi seandainya etiket keuangan tidak diabaikan.
Bila kamu terpaksa meminjam uang pada seseorang walaupun nilainya tidak seberapa atau receh, selama akad yang terucap adalah “pinjam uang”, maka kamu tidak memiliki alasan untuk tidak membayar. Utang adalah utang, sehingga kamu tetap harus membayarnya walau nilainya mungkin remeh temeh. Apalagi bila utang dalam jumlah besar.
Perihal akhirnya kawan kamu memutuskan mengikhlaskan utang tersebut, itu soal lain. Etiket keuangan yang perlu kamu terapkan adalah, selalu ingat kepada siapa kamu berutang, berapa nilai utang dan usahakan membayar sebelum ditagih oleh si pemilik piutang.
2.Memberi tip terlalu sedikit
Budaya memberi tip mungkin lebih lekat di tengah masyarakat Barat. Di Indonesia, memberi tip belum menjadi kebiasaan. Misalnya, tip untuk pelayan restoran, tip untuk kapster salon, dan lain sebagainya. Beberapa tempat usaha biasanya juga sudah langsung mengenakan charge untuk biaya layanan. Untuk beberapa jasa, seperti parkir, misalnya, bahkan ada larangan memberi tip pada tukang parkir.
Namun, bila kamu memang ingin mengucapkan rasa terima kasih, ada baiknya memberi tip dalam jumlah yang proporsional. Mengutip kolom Dave Ramsey, financial advisor di Amerika Serikat, tip yang wajar berkisar 15%-20% dari nilai transaksi.
Misalnya, kamu baru saja makan malam bersama teman-teman kamu dan menghabiskan uang Rp500.000. Jumlah tip yang wajar adalah mulai Rp75.000-Rp100.000. Di Indonesia, umumnya tip memang lebih sedikit. Misalnya, untuk segala servis di restoran, pengunjung kadangkala memberi tip Rp50.000. Untuk jasa di salon, tip capster di kisaran Rp20.000-Rp50.000.
Tidak ada komentar: